Pengetahuan baru akan semakin nyata ketika melihat kemandirian pelayan kesehatan dalam
melayani masyarakat.
Pembelakan melalui pelatihan telah menjadi modal yang kuat. Hal inilah
yang dirasakan oleh Maria Emilia Soka, Bidan Desa Sikka setelah mengikuti
pelatihan SDIDTK dan PMBA. Dengan kapasitas dan pengalaman yang dimilikinya, pendekatan dan konseling dilakukan secara
terus menerus, apalagi didukung oleh beberapa kader yang terlatih. Merasa bahwa hal ini adalah tugas dan tanggung jawab
yang harus tuntas, Ibu Ermin, begitu beliau biasa disapa , harus meluangkan banyak waktu untuk
bersosialisasi dengan para ibu demi anak –anak desa yang masih membutuhkan perhatian.
Ibu Ermin tak segan untuk berbagi pengalaman
dengan para kadernya karena seorang bidan tak mungkin berjalan sendiri tanpa kader. “
Saya sangat senang dan bangga sebagai bidan desa dampingan mendapat perhatian
melalui beberapa pendekatan yang dilakukan Wahana Visi Indonesia. Hal ini saya jalankan lewat pengalaman dan pelatihan baik bersama teman-teman bidan
maupun para kader.”, papar perempuan paruh baya ini.
Kegiatan
yang dijalankannya bukan hanya pemberian makan bagi bayi dan anak saja, namun yang menjadi jadwal utamanya setiap bulan bersama kader adalah memberikan peran
pengganti bagi kader dalam melakukan sosialisasi serta peran lainnya sesuai
potensi masing-masing kader. Upaya ini dimaksud agar para kader lebih mandiri
dalam tugas dan pelayanan mereka. “ Saya melihat mereka sudah mandiri sekali untuk melakukan tugas dan fungsi mereka
tanpa bantuan, apalagi selalu diberi pelatihan dan dibekali
dengan alat dan bahan sederhana untuk mereka. Sekarang tugas saya hanya
memantau dan mengevaluasi.”, ujarnya bangga.
Pelatihan
bagi para bidan dan kader telah membuahkan hasil dalam mempersiapkan tenaga Posyandu yang handal. Kader telah menjadi
pilar utama yang sudah melanjutkan apa
yang menjadi cita-cita bersama. Tentunya
bukan sampai disini saja, namun masih
banyak hal yang ingin dilakukan bagi ibu
dua anak ini dalam mengemban tugas
sebagai bidan. Ia juga bertekad untuk meningkatkan kelangsungan hidup anak dimana tempat ia
bertugas. Masa depan anak-anak akan lebih bersinar dari buah pelatihan karena yang diharapkan mulai tumbuh
dan mandiri.
*Penulis: Emanuel Laba, Fasilitator
Pengembangan ADP sikka
No comments:
Post a Comment