“Tus..Tus..Tus…ayo lihat mama sini.”, Ujar mamanya semangat
sambil menjentik-jentikkan jarinya supaya Etus mau mengangkat kepalanya dan
melihat ke arah jari mamanya saat Etus melakukan fisioterapi di RSUD TC.
Hillers, Maumere.
Petrus Paskalis Mbale, anak berusia 5 tahun 3 bulan yang
menderita gizi buruk disertai penyakit bawaan yaitu ada cairan dalam
paru-parunya. “Ketika lahir, beratnya 3.1 kg. Tapi ketika berumur 4 bulan, Etus
mengalami kejang. Sejak saat itu, tiap kali timbang berat badannya tidak pernah
naik, tapi ibu bidan dan kader tidak pernah memberitahu saya apa yang harus
saya lakukan dengan anak saya ini. Saya juga pernah ke dokter spesialis anak,
tapi tidak ada saran yang baik untuk anak saya”, ujar Mama Etus, sedih.
Kondisi tumbuh kembang Etus sangat memprihatinkan. Badannya
lemas, hanya bisa berbaring, jari tangan lebih banyak menggenggam, kaki terasa
kaku untuk ditekuk atau digerakkan, tidak bisa mengangkat kepala, mata lambat
merespon apa yang dilihat, ekspresi wajah nyaris tidak ada, dan air liur sering
keluar.
Hingga pada bulan Mei, ketika seorang staf melakukan rekrut
di tempat Etus tinggal, Etus direkrut dan sejak saat itu ada tindak lanjut
untuk kondisi Etus. Awalnya, berat badan Etus hanya 6,4 kg pada awal
terapi di bulan Juni 2015. Namun, dengan kegigihan Mama Etus untuk membawa
anaknya terapi setiap hari dan melatihnya lagi di rumah, maka ada kenaikan
berat badan hingga 8,5 kg pada pertengahan Juli 2015. Setelah melakukan terapi
selama 2 bulan, Etus cukup banyak menunjukkan perkembangan. Jari tangannya
sudah sering terbuka, kaki sudah lebih lentur untuk digerakkan, sudah bisa
mengangkat kepala ketika sedang telungkup, sudah bisa merespon dengan tatapan
mata dan senyuman, serta air liur jarang keluar.
“Saya bersyukur
bertemu dengan Om Morde (staf WVI) saat itu. Kalau tidak, berarti kondisi Etus
tidak akan pernah berubah sebaik ini. Saya merasa senang melihat kondisi Etus
sekarang. Terima kasih karena
sudah membantu kami”, katanya Mama Etus, terharu.
*Penulis: Herning Tyas Ekaristi, CDC ADP Sikka
No comments:
Post a Comment