Tuesday, April 26, 2016

Etus, Potret Buram Kondisi Anak Sikka

“Tus..Tus..Tus…ayo lihat mama sini.”, Ujar mamanya semangat sambil menjentik-jentikkan jarinya supaya Etus mau mengangkat kepalanya dan melihat ke arah jari mamanya saat Etus melakukan fisioterapi di RSUD TC. Hillers, Maumere.

Petrus Paskalis Mbale, anak berusia 5 tahun 3 bulan yang menderita gizi buruk disertai penyakit bawaan yaitu ada cairan dalam paru-parunya. “Ketika lahir, beratnya 3.1 kg. Tapi ketika berumur 4 bulan, Etus mengalami kejang. Sejak saat itu, tiap kali timbang berat badannya tidak pernah naik, tapi ibu bidan dan kader tidak pernah memberitahu saya apa yang harus saya lakukan dengan anak saya ini. Saya juga pernah ke dokter spesialis anak, tapi tidak ada saran yang baik untuk anak saya”, ujar Mama Etus, sedih.

Kondisi tumbuh kembang Etus sangat memprihatinkan. Badannya lemas, hanya bisa berbaring, jari tangan lebih banyak menggenggam, kaki terasa kaku untuk ditekuk atau digerakkan, tidak bisa mengangkat kepala, mata lambat merespon apa yang dilihat, ekspresi wajah nyaris tidak ada, dan air liur sering keluar.

Hingga pada bulan Mei, ketika seorang staf melakukan rekrut di tempat Etus tinggal, Etus direkrut dan sejak saat itu ada tindak lanjut untuk kondisi Etus.  Awalnya, berat badan Etus hanya 6,4 kg pada awal terapi di bulan Juni 2015. Namun, dengan kegigihan Mama Etus untuk membawa anaknya terapi setiap hari dan melatihnya lagi di rumah, maka ada kenaikan berat badan hingga 8,5 kg pada pertengahan Juli 2015. Setelah melakukan terapi selama 2 bulan, Etus cukup banyak menunjukkan perkembangan. Jari tangannya sudah sering terbuka, kaki sudah lebih lentur untuk digerakkan, sudah bisa mengangkat kepala ketika sedang telungkup, sudah bisa merespon dengan tatapan mata dan senyuman, serta air liur jarang keluar.


“Saya bersyukur bertemu dengan Om Morde (staf WVI) saat itu. Kalau tidak, berarti kondisi Etus tidak akan pernah berubah sebaik ini. Saya merasa senang melihat kondisi Etus sekarang. Terima kasih karena sudah membantu kami”, katanya Mama Etus, terharu.


*Penulis: Herning Tyas Ekaristi, CDC ADP Sikka

No comments:

Post a Comment