Wajah
ceria murid kelas 1 SDK Nataweru menyambut staf Wahana Visi Indonesia Kantor
Operasional Sikka dan pengawas sekolah yang akan melakukan observasi kelas sebagai
rangkaian kegiatan Pelatihan Pengawas dan Kepala Sekolah. Pelatihan ini sebagai
bagian dari replikasi Pendidikan Karakter Kontekstual dengan Spirit Kulababong
di Kabupaten Sikka-Nusa Tenggara Timur. Perwujudan dari Pendidikan Karakter
Kontekstual dengan Spirit Kulababong adalah belajar dengan menggunakan
permainan tradisional, lagu daerah, bahasa daerah, serta alat dan bahan
disekitar rumah dan sekolah yang tidak hanya mengajarkan anak mengenai
pelajaran sekolah tapi juga menumbuhkan nilai-nilai karakter pada anak.
Hari itu, murid kelas 1 sedang
belajar berhitung. Mereka tidak hanya belajar di dalam kelas tapi juga di luar
kelas dengan menggunakan permainan tradisional. Permainan tradisional itu
adalah Permainan Terang. Permainan yang cara mainnya mirip Bowling ini membantu anak-anak kelas 1 SD untuk belajar berhitung.
Permainan Terang terbuat dari tempurung kelapa (sebagai dudukan bambu), bambu
yang dibelah 2 dan biji mente atau bisa diganti dengan biji kemiri. Pada
awalnya, anak-anak akan menyusun biji-biji didalam bambu hingga penuh kemudian
menghitung jumlah biji tersebut. Anak-anak lalu bergantian melempar bambu
dengan menggunakan batu. Awalnya mereka berebut untuk melempar namun
ditertibkan oleh Bapak Guru. Jika batu mengenai bambu dan ada biji yang keluar
dari bambu maka anak-anak menghitungnya. Jumlah biji yang dihitung diawal permainan
lalu dikurangi dengan biji yang jatuh ketika dilempar tadi. Dari sini anak-anak
kelas 1 SD belajar pengurangan. Permainan ini bisa juga dimodifikasi agar anak
belajar penjumlahan.
Selain belajar berhitung, ada
beberapa nilai karakter yang dipelajari. Anak belajar toleransi (menghormati
giliran teman yang melempar), tanggungjawab (membereskan alat dan bahan seusai
pelarajan), kritis, teliti, komunikasi yang baik dll. Toleransi dan tanggungjawab adalah nilai-nilai
karakter dari spirit kulababong yang berkaitan dengan semua kegiatan
sehari-hari. Belajar tidak hanya didalam kelas tapi juga diluar kelas. Ini
membuat belajar menjadi semakin menyenangkan dan tidak membosankan. Terbukti
dengan anak-anak kelas 1 SDK Nataweru yang belajar sambil bermain permainan
tradisional dengan penuh semangat.
*Penulis:
Esti Renatalia Tanaem, Monitoring, Evaluation and Learning Coordinator ADP Sikka
No comments:
Post a Comment