Wednesday, April 6, 2016

Libatkan Anak Dalam Musrenbangdes!

 Yang muda dipandang sebelah mata. Itu slogan yang sering kita dengar. Anak-anak seringkali dianggap remeh dan tidak mampu berbuat apa-apa. Namun yang terjadi di desa Wolomotong ini, akan membuka mata kita bahwa anak mampu bersuara dan orang dewasa mulai belajar mendengarkan mereka.

Dalam Musrenbangdes tahun 2015 ini, Desa Wolomotong sudah belajar menyediakan ruang bagi anak untuk bersuara dan tidak hanya itu, segala pendapat anak dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

”Kami melihat masih ada beberapa teman-teman di sekolah dan beberapa adik-adik kami yang belum memiliki akta lahir. Akta kelahiran adalah bukti bahwa kita tercatat sebagai warga negara Indonesia. Pemerintah memiliki kewajiban untuk memfasilitasi pembuatan akta lahir bagi warga negaranya. Oleh karena, itu, bapa desa, saya mohon bisa membantu memfasilitasi pembuatan akta lahir ini.”, ujar Yeri (12 tahun), salah satu perwakilan anak yang menyampaikan masalah dalam Musrenbang itu.

Sebelum pertemuan ini, forum anak desa Wolomotong sudah beberapa kali mengadakan pertemuan. Dalam pertemuan itu, bersama pendamping, mereka melakukan penggalian isu dan masalah melalui peta komunitas. Dalam peta itu, mereka menggambar tempat-tempat umum, contohnya: sekolah, polindes, rumah, kantor desa, gereja, dan lain-lain. Lalu dari masing-masing tempat tersebut, digali lagi kira-kira apa yang disuka dan yang tidak sukai. Contohnya: sekolah. Yang disukai: bisa belajar, bertemu teman. Yang tidak disukai: tidak ada perpustakaan dan buku tidak lengkap, guru kadang memukul dan memarahi anak-anak.

Berdasarkan kesepakatan forum Musrenbang itu, Kepala Desa akan mengalokasikan 4 juta dari ADD untuk pembuatan akta kelahiran. ”Jujur, saya sempat gugup menghadapi pertanyaan dan usulan dari adik-adik itu. Tapi di sisi lain, saya tidak akan takut lagi akan masa depan desa saya karena desa saya memiliki anak-anak yang hebat.”, ujar Kepala Desa Wolomotong dengan bangga, saat ditemui di lain kesempatan.


No comments:

Post a Comment